Monday, August 6, 2012

Gerakan Sosial Baru Rakyat Porsea

                                                       Gerakan Sosial Baru Rakyat Porsea

Jakarta, Kompas -  Gerakan perlawanan rakyat Porsea di Toba Samosir, Sumatera Utara, menolak pabrik pulp PT Inti Indorayon Utama adalah contoh gerakan sosial baru. Gerakan ini bercirikan kelompok lokal yang tidak terkait dengan partai politik, tak mengutamakan isu tertentu, dan merupakan ekspresi protes atas ketidakadilan sosial yang dialami.

Gerakan yang terorganisasi dan berorientasi pada perubahan tatanan sosial yang menyeluruh itu menjadi bahan disertasi Victor M Silaen yang dipertahankannya dalam sidang terbuka Senat Akademik Universitas Indonesia di Jakarta, Rabu (5/1). Victor M Silaen lulus dengan predikat sangat memuaskan dan menjadi doktor baru di bidang Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Gerakan rakyat Porsea juga dapat dilihat sebagai unsur utama dalam proses memperkuat civil society di masa mendatang, khususnya di Toba Samosir. Kelak, dengan menguatnya civil society, demokratisasi niscaya semakin berkembang. Apalagi, gerakan sosial baru ini tidak mengandalkan massa sebagai kekuatannya.

Modifikasi
Victor menyatakan, teori-teori gerakan sosial baru sebagaimana yang diajukan para ahli perlu dimodifikasi. Sebelumnya dikatakan, keanggotaan dalam gerakan sosial baru bersifat terbuka tanpa menghiraukan latar belakang kelas sosial, etnisitas, politik, maupun agama. Gerakan sosial baru dapat dikategorikan sebagai perkumpulan inklusif, sesuai dengan prasyarat utama civil society.

Memang gerakan sosial baru rakyat Porsea bersifat nonkelas dan tidak menghiraukan latar belakang agama. Akan tetapi, dalam etnisitas, gerakan rakyat Porsea, Toba Samosir, dan sekitarnya ini justru menunjukkan bahwa ikatan kekerabatan dan ikatan kampung halaman di antara mayoritas anggota gerakan ini (Batak) telah berfungsi sebagai "energi" untuk menghimpun dan mempersatukan mereka. (LOK)

0 komentar:

Post a Comment